PENINGGALAN MESIR KUNO

 

Mesir Kuno adalah peradaban kuno di sebelah timur laut benua Afrika, yang berpusat di daerah hilir sungai Nil, yakni kawasan yang kini menjadi wilayah negara Mesir. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.



Peradaban Mesir Kuno merupakan sebuah perkembangan kehidupan bangsa mesir yang dahulu menempati sebuah daratan yang sekarang dikenal dengan Mesir sekarang ini namun masih melakukan tradisi kuno. Peradaban Mesir Kuno tumbuh dan berkembang di sepanjang aliran Lembah Sungai Nil, bangsa mesir kuno bertumpu pada pertanian basah yang bergantung pada air dari sungai Nil untuk kesuburan tanah pertanian mereka. 

 Sungai Nil merupakan urat nadi peradaban Mesir Kuno. Sungai terpanjang di dunia tersebut tidak hanya menyediakan air, melainkan juga menyebabkan lahan subur yang luas di sepanjang tepiannya. Setiap pertengahan Juli sampai pertengahan November, curah hujan dan saiju di dataran tinggi Etiopia mengakibatkan kandungan air Sungai Nil meningkat. Air sungai meluap dan membanjiri sepanjang tepiannya. Saat air telah surut kembali, Sungai Nil meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Bangsa Mesir Kuno memanfaatkan lahan yang subur itu dengan membangun pertanian sekaligus sistem irigasi untuk menanggulangi banjir.

Sejak 5000 tahun SM desa-desa pertanian di sepanjang Lembah Sungai Nil membentuk kota-kota yang berkembang menjadi sebuah kerajaan. Sekitar tahun 3300 SM terdapat dua kerajaan di Mesir Kuno yang terletak di hulu dan hilir sungai Nil, keduanya adalah Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Mesir Hulu terletak jauh di selatan Delta Sungai Nil, sedangkan Mesir Hilir terletak dekat Delta Sungai Nil sekitar 3100 SM, kedua kerajaan itu dipersatukan oleh Firaun Menes. Persatuan itu menandai mulainya perdaban Mesir Kuno yang menghasilkan sejumlah peninggalan yang menakjubkan dunia.


Orang-orang Mesir kuno membuat banyak karya seni mereka pada karya-karya figuratif, agama, ritual, dan komunikasi melalui hieroglif. Kita akan membahas secara ringkas 3.000 tahun syang dimulai sejak 3000 SM (setelah berakhirnya era Neolitik di wilayah ini) sampai 30 SM sebelum orang-orang Romawi menyerang dan mengambil alih. Salah satunya adalah peninggalan kerajaan lama dibawah ini.


Kerajaan Lama, 2686-2181 SM

Era Kerajaan Lama dimulai sekitar Dinasti ketiga Mesir.  Ini bertepatan dengan Djoser, yang memerintah selama beberapa dekade di suatu tempat sekitar 2691-2625 SM (sumber lain mengatakan 2686-2613).  Djoser memerintahkan pembangunan piramida pertama di Saqqara yang disebut Piramid Djoser.  Di sepanjang era Kerajaan Lama, piramida pertama Mesir diciptakan.





Piramid Djoser.  Gambar oleh Charlesjsharp .

Ini juga pada masa pemerintahan Djoser bahwa kita mendapatkan wazirnya, Imhotep, yang mungkin anda kenal sebagai necromancer aneh dan berkuasa dari seri film Mummy.  Pada kenyataannya, Imhotep adalah seorang arsitek, insinyur, dan dokter.  Dia merancang Piramid Djoser, dan mungkin dia bertanggung jawab atas penggunaan kolom batu yang pertama kali diketahui di Mesir kuno.  Kemudian dia dipuja sebagai penyair dan filsuf berkat status ilahi yang dia terima setelah kematian (sekitar 2.000 tahun setelah kematiannya).

Piramida lain yang cukup terkenal yang dibangun pada era Kerajaan Lama adalah Piramida Agung di Giza.  Ini diperkirakan telah ditugaskan oleh Khufu selama Dinasti Keempat.  Yang tertua dan terbesar dari tiga piramida di Giza, ini dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.


Piramida Besar di Giza.  Gambar Oleh Nina.



Kemungkinan dibangun dalam rentang satu dekade (atau lebih), piramida terdiri dari batu kapur, granit, dan mortar.  Batu kapur digunakan untuk casing.  Casing batu miring, batu-batu datar yang menciptakan wajah piramida.  Untuk memotong batu seperti batu kapur dan grafit, orang Mesir menempa irisan kayu ke dalam batu, merendam irisan dengan air, dan saat irisannya melebar dari air mereka memecahkan batuan tersebut, membiarkan potongan-potongan dipotong atau dipecah.

Batu-batu tersebut dibawa melalui perjalanan ke lokasi konstruksi di atas kapal melalui Sungai Nil dimana mereka kemudian dibangun ke dalam piramida yang masih berdiri sampai sekarang.  Bagaimana sebenarnya piramida itu dibangun, ada begitu banyak teori termasuk kerja paksa, pekerja terampil, ditumpuk untuk digulung atau diseret, dan banyak lagi.

Patung Iaiib dan istrinya Chuaut, Giza; Dinasti keempat  Gambar oleh Einsamer Schütze .

Peninggalan artistik lain dari Kerajaan Lama ke Mesir mencakup patung-patung ukuran pertama yang dibuat dari kayu, tembaga, dan batu serta potret individu, yang sering kita lihat di abad-abad 


sumber: Berbagai sumber wikipedia dan sumber lainya. https://design.tutsplus.com/id/articles/history-of-art-ancient-egypt--cms-26908


Komentar